Minggu, 22 Agustus 2010

Mini Ukurannya, Besar Untungnya

KOMPAS.com - Biarpun penjaja martabak sudah merajalela di sepanjang jalan, peluang bisnis makanan gurih ini tak pernah surut. Bahkan, kini makin banyak jenis modifikasinya, mulai dari rasa sampai ukuran.

Seorang pengusaha martabak yang giat berinovasi adalah Armala. Pemilik gerai Martabak Mini Kartika ini mulai memodifikasi rasa, ukuran, maupun gerobak martabaknya sejak tahun 2008. la sendiri mulai berdagang martabak pada tahun 2006.
Dengan membidik pasar pelajar dan pekerja kantoran, Armala menjual martabak berukuran mini. "Segmen pasar yang punya aktiftas dari pagi hingga sore hari ini yang kami incar," katanya.

Setelah berjalan satu tahun, tepatnya Juli 2009, Armala pun mulai meluncurkan program kemitraan. "Banyak konsumen yang menanyakan peluang bisnis martabak mini ke saya," ujarnya.
Lokasi kantin sekolah

Kini, Martabak Mini Kartika telah memiliki 20 mitra yang tersebar di seputar Jabodetabek, Cirebon, Sindang Laut, sampai Palembang. Tertarik? Anda cukup menyiapkan dana sebesar Rp 12 juta. Dengan investasi sebesar itu, Anda bisa menjadi mitra Martabak Mini Kartika selama lima tahun. Tak ada biaya royalti maupun franchise fee.

Armala menanyakan, seluruh keuntungan akan menjadi milik mitra juga menyesuaikan fasilitas pengembalian uang bila tidak mencapai target balik modal atau return of investment (ROI) sesuai perjanjian.

Dari Martabak Mini Kartika, mitra bakal mendapat gerobak untuk berjualan, kompor dan tabung gas berukuran 3 kilogram (kg), serta cetakan martabak sebanyak empat set. Di samping itu, Armala memberikan perlengkapan berjualan, seperti toples, pisau, dan kemasan martabak

Untuk bahan baku, mitra juga bisa membeli adonan dan topping seharga Rp 61.500 per kg. Adapun martabak tersaji dalam 40 varian rasa. Di antaranya keju, cokelat, kacang, stroberi, blueberry, serta nangka. "Mitra tinggal menyiapkan tenaga dan lokasi. Setiap pemesanan bahan baku akan kami antar ke lokasi mitra," ajar Armala.

Setelah lolos survei lokasi usaha dan melunasi biaya kemitraan, tenaga yang telah disiapkan mitra bakal mendapatkan pelatihan langsung di outlet atau kantor pusat Martabak Mini Kartika selama seminggu. Armala menjamin, ketika proses pelatihan selesai, mitra dapat langsung memulai usahanya.

Dengan asumsi omzet bulanan sebesar Rp 8,1 juta, dia memperkirakan, investasi mitra bakal kembali dalam waktu enam bulan.

Demi menjaga kualitas produk maupun layanan, Armala telah menyiapkan standard operating procedure (SOP) yang harus diikuti tiap mitra. "Kami akan pantau selama perjanjian berlangsung," kimbuh dia.
Supaya investasi cepat kembali, Dience Arista, mitra Martabak Mini Kartika di daerah Bekasi, bilang, calon mitra harus pandai memilih lokasi berjualan. Sebaiknya, lokasi dekat dengan sekolah. la sendiri membuka gerai di kantin Sekolah Dasar el-Salam, Bogor. "Banyak siswa suka jajanan martabak. Tinggal satu bulan lagi, saya balik modal," tandasnya.

Selama dua bulan beroperasi, gerai Dience mampu meraup omzet Rp 360.000 per hari. Ia memperoleh laba bersih 20-30 persen dari total omzet. Harga martabak itu adalah Rp 3.000-Rp 5.000 per potong. (Kontan/Raymond Reynaldi )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar